SMARTLAPAK.COM – Rocky Gerung Ceramahi Megawati Usai Nyinyirin Ibu Pengajian Belum lama ini Rocky Gerung bersuara membela emak-emak pengajian yang kena nyinyiran ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di mana dalam satu kesempatan dalam video viral megawati sempat mengaku bingung kenapa ibu-ibu suka ikut pengajian dan selanjutnya mau pertanyakan nasib anak-anak yang ditinggalkan pergi hanya untuk pengajian.
Rocky Gerung menjelaskan apabila Megawati sudah gagal paham terkait ibu-ibu yang suka ikut pengajian di mana menurutnya pengajian tersebut sudah menjadi kultur keagamaan yang ada di Indonesia dan sudah terbentuk sejak lama.
Menurut Rocky Gerung apabila Megawati sudah sangat gagal dalam mengerti kondisi yang ada di Indonesia sehingga tidak salah apabila masyarakat bereaksi atas video viral tersebut padahal harusnya diketahui apabila ibu-ibu pengajian mengikuti pengajian dan hal tersebut menjadi kultur yang terbentuk di Indonesia.
“Ibu Mega sudah gagal paham untuk mengerti apabila keadaan tersebut jika diterangkan rakyat bereaksikan? Misalnya masalah ibu-ibu pengajian semuanya harus dimengerti apabila mayoritas ibu-ibu pengajian mempunyai kultur yang sudah terbentuk,” kata Rocky Gerung
Malahan dirinya menyindir tentang perolehan suara dari para ibu-ibu malahan Ia menyebut apabila Megawati tidak dekat dengan wong cilik padahal diketahui jika Megawati sangat membutuhkan dukungan dari wong cilik yang juga pastinya muslim.
“Padahal sebetulnya Ibu Mega membutuhkan dukungan dari wong cilik yang pastinya muslim dari dulu Bu Mega nggak dekat dengan wong cilik, ibu Mega adalah anak istana yaitu anak presiden Soekarno,” kata Rocky Gerung
Sudah sangat jelas apabila Bung Karno bukan Bu Mega apabila orang tuanya marhaenisme adalah Soekarno yang bergaul dengan rakyat maka Ibu Mega tidak dan hal ini bisa dilihat dari sisi biografinya.
Diketahui apabila belakangan ini megawari jadi perdebatan hebat usai pernytaan dirinya soal ibu pengajian dan langsung mendapatkan kritikan pedas dari berbagai kalangan termasuk dari para politisi yang menyatakan hal ini jadi bumerang bagi Mega dan PDI Perjuangan.
