SMARTLAPAK.COM – Politikus PDIP dan Nasdem Ribut Karena Isu Reshuffle Kabinet Seperti diketahui apabila pada hari Jumat 23 Desember presiden Jokowi sudah melempar kan sinyal apabila dirinya akan melakukan perombakan atau reshuffle kabinet untuk yang kesekian kalinya Sebelum masa jabatan dirinya berakhir pada tahun 2024 dan akibat hal tersebut, ternyata sejumlah politikus PDIP dan Nasdem langsung auto ribut dikarenakan isu reshuffle kabinet.
Politikus PDIP dan Nasdem ribut dikarenakan isu reshuffle kabinet setelah adanya signal dari Presiden Jokowi pada hari Jumat kemarin yang sepertinya akan melakukan perombakan pada kabinet yang saat ini berlangsung sebelum berakhir masa jabatan. Malahan Presiden Jokowi sempat mengatakan apabila dirinya mungkin saja melakukan hal tersebut.
Politikus PDIP dan Nasdem Ribut Karena Isu Reshuffle Kabinet
Menurut Presiden Jokowi apabila kemungkinan dirinya akan melakukan reshuffle kabinet menjadi respon terhadap hasil survei Charta politika Indonesia yang mengatakan apabila mayoritas warga sangat setuju untuk kembali adanya reshuffle kabinet.
Di tempat lain buntut dari pernyataan presiden politikus Nasdem dan politikus PDIP saling Sindir dan ribut terkait wacana tersebut di mana pada mulanya Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yaitu Siti Nurbaya yang menjadi kadar Nasdem perlu dievaluasi.
Selanjutnya Djarot Saiful Hidayat memberikan alasan kenapa 2 menteri dari NasDem tersebut tidak memberikan dukungan terhadap janji presiden Jokowi terutama salah satunya tentang ketahanan pangan.
“Mentan dievaluasi selanjutnya man’ut dievaluasi yaitu menteri kehutanan. Harus dievaluasi semua menteri juga harus dievaluasi supaya apa? Yaitu agar ada satu darah baru yang memang segar yang dapat mendukung penuh kebijakan Presiden Jokowi,” kata Djarot.
Selanjutnya menurut politikus partai PDIP tersebut jadinya mempertanyakan tentang alasan pemerintah mengimpor beras usai sekian lama swasembada dan terlebih Indonesia sedang panen raya dengan harga beras yang sedang tinggi dan hal ini dirinya sangat tidak setuju.
Selanjutnya menurut politikus dari partai PDIP ini, dirinya memberikan penilaian apabila kebijakan impor beras sangat merugikan masyarakat kecil termasuk para petani dikarenakan hal tersebut menurutnya menteri terkait haruslah dievaluasi.
Di tempat lain Ketua DPP Partai Nasdem tidak menerima dengan pernyataan Djarot Saiful Hidayat ia mengingatkan kepada sang politikus supaya tidak asal bicara dan menegaskan apabila reshuffle kabinet adalah kewenangan sepenuhnya dari Presiden.
Menurut Irma siapapun tidak berhak untuk berbicara tentang garis oval dikarenakan menurutnya reshuffle kabinet hanyalah hak prerogatif presiden dan sebaiknya Saiful Djarot tidak asal berbicara apalagi faktanya 2 Menteri Nasdem minta dievaluasi dimana menurutnya kedua mesin tersebut mempunyai prestasi.
Menurut Irma apabila sahabatnya Siti Nurbaya mempunyai segudang prestasi di mana di zaman Siti peristiwa kebakaran hutan di Indonesia bisa ditekan dan udara menjadi lebih bebas dari kabut asap selanjutnya kegiatan penanaman mangrove yang masih terus dilakukan bisa menjaga abrasi.
Begitu juga menurut Irma sosok Yasin Limpo mempunyai kerja yang baik dan selanjutnya ia meminta kepada Djarot Saiful Hidayat agar bisa melihat data tentang impor beras yang terus berkurang di masa jabatan yasin Limpo sebagai Menteri Pertanian.