Home Dalam Negeri Profesor Geoteknik Sebut Sumur Resapan Jakarta Tidak Efektif

Profesor Geoteknik Sebut Sumur Resapan Jakarta Tidak Efektif

249
0
Sumur Resapan Jakarta
Sumur Resapan Jakarta

SMARTLAPAK.COM – Profesor Geoteknik Sebut Sumur Resapan Jakarta Tidak Efektif Seperti diketahui apabila Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama pemerintah Provinsi DKI sekarang ini sedang melakukan pengerjaan sumur resapan di puluhan ribu titik yang ada di ibukota dan belum juga rampung sumur resapan yang ternyata memakan biaya yang sangat besar tersebut bukan hanya menimbulkan korban dari pengendara akan tetapi dari pengakuan seorang Profesor geoteknik alias ahli tanah dirinya menilai jika sumur resapan di DKI Jakarta sangat kurang efektif dalam menyerap air.

Profesor geoteknik yaitu Profesor Chaidir Anwar Makarim memberikan hasil penelitiannya apabila sumur resapan Jakarta ternyata sangat tidak efektif untuk menyerap air dikarenakan tidak diperhitungkan terkait hubungan antara kecepatan turun hujan melawan lambatnya air tersebut untuk meresap ke dalam tanah.

Profesor Geoteknik Sebut Sumur Resapan Jakarta Tidak Efektif

Selanjutnya menurut Profesor Chaidir Makarim ya memang selama ini dikenal sebagai ahli geoteknik dari teknik sipil Universitas Tarumanegara menegaskan jika geoteknik merupakan cabang Teknik Sipil yang mempelajari material bumi dengan memakai prinsip mekanisme tanah dan batuan dengan tujuan memperoleh solusi atas permasalahan teknis.

Dari pengakuan Profesor Chaidir Makarim, apabila tanah yang ada di Jakarta mempunyai tanah jenis merah dengan koefisien permeabilitas yang sangat spesifik dan permeabilitas merupakan kemampuan suatu materi dalam meloloskan partikel dengan menembusnya atau menyerap sehingga koefisien permeabilitas Tanah Merah Jakarta yaitu mempunyai angka k=0,0001 sampai 0,00000001 cm/detik..

Jika terjadi genangan maka lambatnya air meresap kedalam tanah Jakarta memang pasti akan terjadi dikarenakan kekurangan efektifan sumur resapan yang saat ini dipakai antara lain dikarenakan dinding tabung beton memang tidak diperlukan karena hal tersebut bisa mengurangi daya resap sistem.

Menurut profesor sumur resapan punya material buis beton sebagai dinding sumur selanjutnya mempunyai kedalaman 2,75 m akan tetapi hal tersebut sangat berpengaruh terhadap lokasi satu dengan lokasi yang lain dan selanjutnya untuk masalah dinding sumur berupa beton malah bisa mengurangi kemampuan tanah dalam menyerap air.

Selanjutnya menurut Profesor Chaidir Makarim, dengan adanya sumur resapan dipastikan akan mengganggu kepentingan mobilitas warga dikarenakan ketika mendapatkan tabung resapan beton di jalan raya maka hal ini bisa mengganggu lalu lintas dan amat mungkin mengganggu peraturan terkait konstruksi Jalan Raya itu sendiri.

Selanjutnya menurut Profesor apabila istilah sumur yang diambil untuk sumur resapan dipastikan kurang tepat dikarenakan sumur mengacu pada kedalaman atau deposit permukaan air tanah bukan penyimpanan atau storage sebagaimana dimaksudkan pada pembangunan sumur resapan walaupun pastinya dengan adanya sumur resapan menurut Profesor Haidir bisa mengurangi banjir dan genangan.

“Menempatkan tabung resapan beton di Jalan Raya pastinya akan mengganggu lalu lintas dan bisa mengganggu peraturan terkait konstruksi Jalan Raya. Jika ditanya Apakah bisa sumur resapan mengurangi banjir hal tersebut bisa saja asalkan volume depositnya maksimal,” pungkas Profesor Chaidir Makarim.

Previous articleHaji Lulung Meninggal Dunia Politik Berduka
Next articlePolisi Marahi Korban Pencurian di Rawamangun Dimutasi Kapolda

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here