SMARTLAPAK.COM – Isu Partai PKB Gabung Koalisi Perubahan Ditanggapi Nasdem Belum lama ini dewan pimpinan pusat Partai Nasdem langsung menanggapi tentang isu partai PKB akan bergabung dengan rencana koalisi perubahan untuk memberikan dukungan kepada Anies Baswedan pada pilpres 2024.
Isu partai PKB gabung koalisi perubahan langsung ditanggapi oleh partai Nasdem Belum lama ini, dimana menurut DPP Partai Nasdem melalui Ketua DPP yaitu Willy Aditya apabila baik rencana tersebut maka bagi mereka partai PKB dan Nasdem adalah saudara lama sesama partai koalisi dan dipastikan apabila komunikasi antar kedua partai sudah tidak asing lagi.
Selanjutnya menurut Willy apabila posisi partai.pkb akan semakin menguatkan gelombang perubahan dalam koalisi untuk mengusung Anies Baswedan dan tentunya menurut Willy maka gerakan gelombang perubahan akan semakin besar dan semakin kuat.
Selanjutnya di tempat lain menurut wakil ketua badan legislasi DPR RI tersebut menjelaskan apabila koalisi perubahan bukan hanya dibangun dengan konsep eksklusif akan tetapi kualisi tersebut sangat terbuka Apabila ada partai yang ingin bergabung bersama mereka.
Apabila memang partai PKB masuk pada koalisi perubahan maka dipastikan koalisi ini akan semakin kuat dikarenakan diisi oleh partai dengan kursi parlemen yang hampir sama.
Suruh saja untuk partai Nasdem mendapatkan kursi 59, selanjutnya partai.pkb 58, partai Demokrat 54, dan Partai PKS 50 sehingga menurutnya hari ini sangat bagus.
Seperti diketahui apabila kabar partai PKB akan bergabung dengan Koalisi pendukung Anies Baswedan sebelumnya disampaikan oleh wakil ketua umum jazilul Fawaid akan tetapi pernyataan tersebut belakangan dibantah oleh Sekjen PKB Syaiful Huda.
Menurut ketua komisi 10 DPR RI tersebut apabila pernyataan Chelsea bukan lebih dari pandangan pribadi dan tidak mewakili partai PKB sehingga hal tersebut tidaklah sah dan tidak berpengaruh.
Selanjutnya di sisi lain partai.pkb sekarang ini masih terikat dalam koalisi bersama partai Gerindra di mana kedua partai sudah menggumumkan deklarasi semenjak Agustus tahun yang lalu akan tetapi keduanya belum bersepakat terkait nama capres dan nama cawapres yang akan mereka USUNG.
