SMARTLAPAK.COM – Delmicron Dipastikan Bukan Varian Baru Corona Zubairi djoerban selaku ketua Satgas covid 19 pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia memberikan penegasan apabila Delmicron yang saat ini tengah ramai diperbincangkan dipastikan bukan varian Corona dimana menurut ketua Satgas apabila Delmicron hanyalah sebuah istilah untuk menggambarkan lonjakan kasus varian Delta dan varian virus Omicron.
Delmicron dipastikan bukan varian baru dari virus Corona seperti Alfa atau Beta sehingga mempunyai pengertian apabila Delmicron hanyalah istilah yang mengacu pada situasi ketika Delta dan omicron membuat lonjakan kasus di salah satu wilayah tertentu.
Delmicron Dipastikan Bukan Varian Baru Corona
Menurut profesor zubairi dirinya memberikan contoh terhadap situasi yang terjadi di Amerika Serikat saat ini omikron sudah menyumbang sebanyak 73% dari total kasus terbaru dan sebelumnya WHO bersama pusat pengendalian penyakit Amerika belum berkomentar terkait laporan keberadaan Delmicron.
Dr Windu Purnomo ahli epidemiologi dari Unair Surabaya menegaskan terkait masalah Delmicron ah yang baru ini diucapkan oleh Satgas covid 19 India hanyalah sebuah kekhawatiran saja dan belum ada bukti yang pasti terutama masalah data.
Sehingga iya menegaskan jika Delmicron sangat berbeda dengan omicron dikarenakan belum ada data terkait hal tersebut.
Awal mula isu Delmicron
Delmicron pertama kali berasal dari ucapan seorang anggota gugus tugas cofid19 maharashtra dari negara bagian India yaitu Dr Shashank Joshi. T dimana dirinya ketika berbicara dalam sebuah acara debat di news18 sempat mengatakan jika Delmicron merupakan lonjakan kembar Delta dan omicron yang terjadi di Eropa dan Amerika dan hal ini menurutnya sudah mengakibatkan tsunami kecil kasus.
Selanjutnya beberapa laporan menyebutkan apabila ada varian baru dari virus Corona yaitu bernama Delmicron ma akan tetapi pernyataan dari anggota gugus tugas covid-19 Maha Rasta dipastikan tidak merujuk ke sana sehingga tidak ada bukti terkait adanya varian baru dari virus Corona.
Di tempat lain ahli mikrobiologi dan staf pengajar biologi dari Universitas Padjadjaran yaitu Mia Miranti menegaskan terkait kabar fenomena mutasi baru yang disebut sebagai penggabungan varian Delta dan omicron dan disingkat Delmicron belum ada bukti yang kuat di mana menurutnya apabila virus menginfeksi seseorang biasanya salah satu mutasi yang dominan yang akan menginfeksi bukan kombinasi dari dua varian tersebut.
Sehingga menurutnya, pembuktian jika ada varian baru sebetulnya harus dilihat berdasarkan genom sekuen dari virus itu sendiri dikarenakan menurutnya tidak mungkin keduanya dalam satu waktu bisa menginfeksi objek yang sama dikarenakan hanya akan 1 yang lebih kuat.
Selanjutnya menurut mia, apabila varian gabungan dari Delta dan omicron yang saat ini disebut dengan nama Delmicron hanyalah dikarenakan gejala penyakitnya yang mirip akan tetapi menurutnya bukan berarti ada mutasi baru dari kedua nama.