SMARTLAPAK.COM – Debat Panas Kenaikan BBM Fraksi PKS dan PDIP di Rapat Paripurna Belum lama ini fraksi PKS dan PDIP di paripurna langsung berdebat panas terkait kenaikan BBM yang dilakukan oleh pemerintah Belum lama ini di mana Ahmad Yani selaku Ketua Fraksi Partai PKS bersama Gembong Warsono dari Ketua Fraksi PDIP melakukan debat sengit dalam acara Paripurna DPR RI pada hari Selasa 6 September.
Debat panas kenaikan BBM fraksi PKS dan PDIP di rapat paripurna langsung menjadi sorotan awak media malahan sampai saat ini menjadi perbincangan di media sosial dimana saat itu perdebatan antara Ketua Fraksi PKS Ahmad Yani dan Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono bermula di saat Ahmad Yani mengajukan interupsi saat rapat pembahasan raperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD untuk tahun anggaran 2021.
Debat Panas Kenaikan BBM Fraksi PKS dan PDIP di Rapat Paripurna
Selanjutnya Ahmad Yani menegaskan apabila dirinya memperoleh keluhan dari sejumlah masyarakat terkait kenaikan harga BBM ikan akan menambah beban hidup mereka dan dalam kesempatan tersebut ia mengatakan apabila kalangan ekonomi bawah selanjutnya mereka yang masih menganggur usaha mikro sampai tukang ojek online merasa terbebani atas kenaikan harga BBM.
“Saya mendapatkan keluhan dari masyarakat terkait kenaikan BBM terutama untuk golongan ekonomi bawah yaitu mereka yang masih nganggur, usaha mikro, tukang ojek online, pedagang keliling, guru, perawat dan pegawai kecil yang lain,” tegas Ahmad Yani.
Selanjutnya setelah itu ahmad Yani membacakan sikap fraksi PKS dPRD DKI Jakarta di mana poin pertama menegaskan apabila partai Mereka menolak kenaikan harga BBM dan belum selesai point kedua disebutkan gembong langsung melakukan interupsi.
Menurut Gembong kepada pimpinan DPR RI apabila sekarang ini bukan momentum menyatakan sikap politik dan bukan waktunya menyampaikan sikap politik pimpinan apalagi terkait BBM yang memang waktu itu bukan sidang rapat paripurna permasalahan BBM.
Akan tetapi intruksi dari gembung tidak didengarkan oleh Ahmad Yani ia terus melanjutkan membacakan sikap dan selanjutnya pimpinan rapat saat itu Misan Samsuri sempat memberikan peringatan kepada Yani dikarenakan rapat tersebut bukan rapat masalah BBM.
Selanjutnya Gembong meminta kepada pimpinan sidang untuk bersikap tegas dikarenakan momentum rapat paripurna adalah momentum penyampaian p2apbd tidak ada penyampaian sikap partai politik apalagi masalah BBM.
Selanjutnya ketua DPR kembali mengingatkan kepada fraksi PKS supaya tidak melebar kemana-mana dan dirinya membela Fraksi Partai PDIP dikarenakan memang saat rapat tersebut bukanlah rapat pembahasan kenaikan BBM namun penyampaian p2apbd.
Seperti diketahui apabila isu kenaikan harga BBM muncul dan selanjutnya memicu gelombang demonstrasi di sejumlah daerah sebut saja di Jakarta kalangan buruh merapatkan Barisan di gedung DPR RI untuk bersuara terkait penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar.