SMARTLAPAK.COM – Ceramah Oki Setiana Dewi Soal KDRT Dikecam Komnas Perempuan Oki Setiana Dewi yang berprofesi sebagai Ustaz dan juga selebritis sekarang ini namanya Tengah menjadi perbincangan warganet usai video dirinya viral terkait dugaan naturalisasi kDRT di mana menurutnya ketika seorang istri menyembunyikan kasus KDRT maka hal tersebut adalah baik dan pernyataan isi ceramah tersebut langsung mendapatkan kritikan pedas dari berbagai pihak salah satunya dari komnas Perempuan.
Ceramah Oki Setiana Dewi terkait KDRT di kecam Komnas Perempuan langsung menjadi babak baru dari isi ceramah yang mendadak viral di beberapa media sosial seperti tiktok sampai Twitter pasalnya ceramah Ustadzah Oki Setiana Dewi dianggap melanggengkan adanya praktek kekerasan dalam rumah tangga.
Ceramah Oki Setiana Dewi Soal KDRT Dikecam Komnas Perempuan
Salah satu isi ceramah ustadzah Oki yang sekarang ini Tengah viral di media sosial yaitu ketika Oki berbicara terkait kisah seorang istri yang baru saja dipukul oleh suaminya akan tetapi ustadzah Oki mengatakan jika sang istri tidak menceritakan tindakan sang suami yang sudah melakukan KDRT di saat orang tuanya berkunjung ke rumah dan Hal inilah yang membuat banyak pihak geram dan tidak terima apa yang diucapkan oleh Oki Setiana Dewi.
Komnas Perempuan langsung melakukan kritikan tajam kepada Oki di mana terdapat tiga poin dari ceramah Oki yang disorot oleh pihak Komnas Perempuan dan sangat disesalkan atas isi ceramah tersebut.
Menurut Komnas Perempuan, isi ceramah terdapat anjuran untuk tidak menceritakan kekerasan dalam rumah tangga atau kekerasan kepada seorang istri yang dialami perempuan kepada orang tuanya dengan 3 poin yaitu tidak masalah suami memukul istri, selanjutnya kedua istri tidak boleh menceritakan kekerasan yang dialaminya dikarenakan hal tersebut aib rumah tangga dan masalah ketiga tidak mempercayai korban dan menilai dilebih-lebihkan.
Menurut Siti Aminah selaku komisioner Komnas Perempuan apabila status Oki Setiana Dewi yang juga seorang penceramah harus membuatnya lebih peka dalam berceramah terutama masalah agama yang berpihak kepada perempuan dan seharusnya Oki sadar diri apabila kekerasan dalam bentuk apapun sangat tidak dibenarkan pada agama apapun.
Selanjutnya menurut Siti, apabila sejumlah langkah yang harus segera diambil ketika seorang perempuan menjadi korban KDRT yaitu langkah pertama korban diminta secepatnya meninggalkan rumah pelaku supaya lebih aman Bisa ke tetangga atau ketua RT RW dan lembaga layanan dikarenakan dalam undang-undang PKDRT masyarakat harus memberikan perlindungan kepada semua korban KDRT yang memang meminta bantuan.
Setelah itu korban diminta mencari bantuan dari teman atau keluarga yang dapat dipercaya dan diharapkan kepada korban dapat mengakses lembaga layanan untuk membantu proses pemulihan psikis dan membantu korban dalam proses penyelesaian kekerasan yang ia alami.
Menurut Siti apabila menceritakan KDRT bukanlah aib akan tetapi untuk bersamaan memutus rantai kekerasan dalam perkawinan dan bisa membangun rumah tangga yang sakinah mawadah dan warohmah.
“Saya tidak sekarang bagi siapapun perempuan yang terkena KDRT maka menceritakan hal tersebut bukanlah aib melainkan untuk bersama-sama dan bisa membangun wadah rumah tangga yang Samawa,” tandas Siti.
