SMARTLAPAK.COM – Biografi Prabowo Subianto Calon Presiden 2024 Agar Semakin Smart Prabowo Subianto adalah seorang politisi dan mantan perwira militer Indonesia. Dia lahir pada tanggal 17 Oktober 1951 di Jakarta, Indonesia. Prabowo adalah anak dari Djamin Djohan, seorang ekonom terkemuka di Indonesia. Ia menempuh pendidikan militer di Akademi Militer Nasional Indonesia dan kemudian melanjutkan pendidikan di Akademi Militer Amerika Serikat, Fort Benning.
Letnan Jenderal TNI H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo memiliki karier militer yang sukses di Indonesia. Ia memegang beberapa posisi penting dalam Angkatan Darat Indonesia, termasuk sebagai Komandan Resimen Pasukan Sandi Yudha dan Komandan Komando Jaya. Namun, pada tahun 1998, ia dipecat dari militer oleh Presiden Indonesia saat itu, B.J. Habibie, karena dituduh terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia.
Setelah keluar dari militer, Prabowo terlibat dalam dunia politik. Ia menjadi pendiri dan ketua Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), yang didirikan pada tahun 2008. Prabowo mencalonkan diri sebagai calon presiden dalam dua pemilihan presiden Indonesia, yaitu pada tahun 2014 dan 2019. Namun, ia kalah dalam kedua pemilihan tersebut, masing-masing dari Joko Widodo.
Prabowo dikenal sebagai sosok yang kontroversial dan memiliki dukungan politik yang kuat di Indonesia. Pendukungnya menghargai kepemimpinannya yang kuat dan keberaniannya dalam menyuarakan kepentingan nasional. Namun, kritikusnya mengkritik catatan hak asasi manusia Prabowo dan mempertanyakan komitmen dan pandangannya terhadap demokrasi.
Pada September 2019, setelah kekalahan kedua dalam pemilihan presiden, Prabowo menerima tawaran dari Presiden Joko Widodo untuk menjadi Menteri Pertahanan Indonesia dalam Kabinet Indonesia Maju. Sejak itu, dia telah mengemban tugasnya sebagai Menteri Pertahanan dan memimpin kebijakan pertahanan negara.
Biografi Prabowo Subianto
Prabowo Subianto adalah seorang politisi dan mantan perwira militer Indonesia. Berikut adalah biodata singkatnya:
Nama lengkap: Prabowo Subianto Djojohadikusumo
Tanggal lahir: 17 Oktober 1951
Tempat lahir: Jakarta, Indonesia
Agama: Islam
Pendidikan:
- Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1974)
- Royal Military Academy, Sandhurst, Inggris (1974-1976)
- United States Army Infantry School, Fort Benning, Amerika Serikat (1980)
- United States Army Command and General Staff College, Fort Leavenworth, Amerika Serikat (1985-1986)
- Eksekutif Master of Business Administration (MBA) dari The George Washington University, Amerika Serikat (1993)
Karier Militer:
- Bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 1970-an.
- Mendapatkan berbagai posisi penting di militer, termasuk Komandan Batalyon Infanteri, Komandan Resimen Infanteri, dan Komandan Brigade Infanteri.
- Pernah menjabat sebagai Komandan Grup Banteng Kavaleri di Timor Timur.
- Dipecat dari militer pada tahun 1998 setelah terlibat dalam insiden kerusuhan dan dugaan pelanggaran HAM.
Karier Politik:
- Mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) pada tahun 2008 dan menjabat sebagai Ketua Umum partai tersebut.
- Pada pemilihan presiden tahun 2009, Prabowo menjadi calon presiden dari Partai Gerindra, tetapi kalah dalam pemilihan tersebut.
- Pada pemilihan presiden tahun 2014, Prabowo kembali menjadi calon presiden dari Partai Gerindra dan kalah dalam pemilihan tersebut.
- Pada pemilihan presiden tahun 2019, Prabowo mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo (Jokowi) dari Partai Gerindra dan menjabat sebagai Menteri Pertahanan Indonesia setelah kemenangan Jokowi dalam pemilihan.
Selain karier politiknya, Prabowo Subianto juga dikenal sebagai seorang pengusaha dan memiliki beberapa usaha di berbagai sektor industri.
Karir Militer Prabowo Subianto
Karier militer Prabowo Subianto mencakup berbagai posisi dan pengalaman dalam Tentara Nasional Indonesia (TNI). Berikut adalah beberapa poin penting dalam karir militernya:
- Pendidikan Militer: Setelah menyelesaikan pendidikan ekonominya di Universitas Indonesia, Prabowo bergabung dengan TNI dan menjalani pendidikan di Royal Military Academy, Sandhurst, Inggris pada tahun 1974-1976. Selanjutnya, ia melanjutkan pendidikan militer di United States Army Infantry School, Fort Benning, Amerika Serikat pada tahun 1980. Prabowo juga mengikuti pendidikan di United States Army Command and General Staff College, Fort Leavenworth, Amerika Serikat pada tahun 1985-1986.
- Jabatan Militer: Prabowo mendapatkan berbagai jabatan penting di militer Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Komandan Batalyon Infanteri, Komandan Resimen Infanteri, dan Komandan Brigade Infanteri. Salah satu jabatan yang menonjol adalah ketika ia menjabat sebagai Komandan Grup Banteng Kavaleri di Timor Timur.
- Pengalaman Operasi Militer: Prabowo terlibat dalam beberapa operasi militer yang melibatkan konflik internal maupun eksternal. Salah satunya adalah operasi di Timor Timur pada era 1980-an saat TNI terlibat dalam konflik dengan gerakan separatis di wilayah tersebut.
- Dugaan Pelanggaran HAM: Karier militer Prabowo mengalami kontroversi ketika ia terlibat dalam insiden kerusuhan dan dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) pada tahun 1998. Insiden tersebut terjadi selama masa kekacauan politik yang mengarah pada jatuhnya rezim Orde Baru di Indonesia. Prabowo kemudian dipecat dari TNI setelah insiden tersebut.
Setelah dipecat dari militer, Prabowo beralih ke dunia politik dan mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Meskipun karir militernya berakhir secara kontroversial, pengalaman dan pengetahuan yang diperolehnya selama bertahun-tahun di militer tetap menjadi bagian integral dari identitas dan latar belakang Prabowo Subianto.
Karir Bisnis Prabowo Subianto
Selain karir militernya, Prabowo Subianto juga memiliki pengalaman dan keterlibatan dalam berbagai bisnis di sektor swasta. Berikut adalah beberapa poin tentang karir bisnis Prabowo Subianto:
- Salim Group: Setelah dipecat dari militer pada tahun 1998, Prabowo bergabung dengan Salim Group, salah satu konglomerat terbesar di Indonesia. Dia menjabat sebagai Ketua Umum di perusahaan grup tersebut dan terlibat dalam berbagai aspek bisnis, termasuk perkebunan, perhotelan, dan industri makanan.
- Nusantara Energy: Prabowo mendirikan Nusantara Energy pada tahun 2001. Perusahaan ini bergerak dalam eksplorasi dan produksi energi, terutama minyak dan gas. Nusantara Energy memiliki proyek-proyek di Indonesia dan luar negeri.
- Prabowo & Partners: Prabowo juga mendirikan perusahaan investasi dan konsultansi bernama Prabowo & Partners. Perusahaan ini fokus pada investasi dan pengembangan proyek-proyek di berbagai sektor, termasuk infrastruktur, energi, dan pertahanan.
- Pertanian: Prabowo memiliki kepentingan dalam sektor pertanian dan perkebunan. Dia memiliki perkebunan kelapa sawit dan karet di beberapa wilayah di Indonesia. Selain itu, ia juga terlibat dalam pengembangan peternakan sapi dan perikanan.
- Industri Manufaktur: Prabowo memiliki keterlibatan dalam industri manufaktur melalui perusahaan-perusahaan yang dimilikinya. Dia memiliki pabrik tekstil dan pabrik alat berat di Indonesia.
Dalam kaitannya dengan karir politiknya, keterlibatan Prabowo Subianto dalam bisnis telah menjadi sumber diskusi dan perdebatan di Indonesia. Beberapa menganggapnya sebagai contoh koneksi antara bisnis dan politik, sementara yang lain menyoroti potensi konflik kepentingan yang mungkin muncul.
Karir Politik Prabowo Subianto
Karir politik Prabowo Subianto mencakup berbagai posisi dan pencalonan dalam pemerintahan Indonesia. Berikut adalah beberapa poin tentang karir politiknya:
- Pendirian Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra): Pada tahun 2008, Prabowo mendirikan Partai Gerindra sebagai partai politik yang berbasis ideologi nasionalis. Prabowo menjadi Ketua Umum partai tersebut dan memainkan peran penting dalam mengembangkan Gerindra menjadi kekuatan politik yang signifikan di Indonesia.
- Calon Presiden 2009: Pada pemilihan presiden tahun 2009, Prabowo Subianto mencalonkan diri sebagai calon presiden dari Partai Gerindra. Namun, dia kalah dalam pemilihan tersebut, dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terpilih sebagai presiden untuk periode kedua.
- Calon Presiden 2014: Prabowo kembali mencalonkan diri sebagai calon presiden pada pemilihan presiden tahun 2014, kali ini sebagai calon dari Partai Gerindra dan berkoalisi dengan Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan beberapa partai kecil lainnya. Meskipun menjadi pesaing yang kuat, Prabowo kembali kalah dalam pemilihan tersebut, dan Joko Widodo (Jokowi) terpilih sebagai presiden.
- Calon Wakil Presiden 2019: Pada pemilihan presiden tahun 2019, Prabowo Subianto mengubah perannya menjadi calon wakil presiden. Dia mencalonkan diri sebagai pendamping Joko Widodo (Jokowi) dalam tiket yang disebut “Koalisi Indonesia Adil Makmur”, dengan Gerindra sebagai partai pengusung. Pasangan Jokowi-Prabowo berhasil memenangkan pemilihan tersebut, dan Prabowo menjadi Menteri Pertahanan Indonesia dalam Kabinet Indonesia Maju.
- Menteri Pertahanan: Sejak Oktober 2019, Prabowo Subianto menjabat sebagai Menteri Pertahanan Indonesia dalam pemerintahan Joko Widodo. Sebagai Menteri Pertahanan, ia bertanggung jawab atas kebijakan pertahanan nasional, modernisasi militer, dan hubungan pertahanan dengan negara lain.
Karir politik Prabowo Subianto telah memberikan pengaruh yang signifikan dalam politik Indonesia. Ia dikenal sebagai figur yang karismatik dan memiliki basis dukungan yang kuat, terutama di kalangan nasionalis dan konservatif. Meskipun kalah dalam beberapa pemilihan presiden, kehadirannya dalam pemerintahan sebagai Menteri Pertahanan menunjukkan peran yang penting dalam kebijakan negara.